1.
Sejarah
Android
Android
adalah
sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux. Android menyediakan
platform bersifat open source bagi
para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri. Awalnya, Google Inc.
mengakuisi Android Inc., pendatang baru yang membuat software untuk ponsel yang
berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Kemudian untuk mengembangkan
Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan hadware, software, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel,
Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5
November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung
pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google
merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak
dan standar terbuka perangkat seluler.
Di dunia ini terdapat dua jenis
distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari
Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas
distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset
Distribution (OHD).
Para pendiri Android Inc. bekerja pada
Google, di antaranya Andy Rubi, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Saat
itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak
pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki
pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas
mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal
ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan
dalam pasar telepon seluler.
1.1 Produk awal
Pada 9 Desember 2008, diumumkan
anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros
Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank,
Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open
Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat
mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah
dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.
Telepon pertama yang memakai sistem
operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada
penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18
jenis telepon seluler yang menggunakan Android.
Gambar
1.1. Ilustrasi ponsel Android
Sekitar September 2007 sebuah studi
melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya
Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar yang menggunakan
Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC
Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).
a.
Android versi 1.1 (
Pada 9 Februari
2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan
pembaruan :
·
Estetis pada aplikasi.
·
Jam alarm.
·
Voice search (pencarian suara).
·
Pengiriman pesan dengan Gmail.
·
Pemberitahuan email.
b.
Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada
30 April 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan
Android dan SDK (Software Development Kit)
dengan versi 1.5 (Cupcake) based on Linux
Kernel 2.6.27 . Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan
beberapa fitur dalam seluler versi ini adalah :
·
Kemampuan merekam dan menonton video
dengan modus kamera;
·
Mengunggah video ke Youtube dan gambar
ke Picasa langsung dari telepon;
·
Dukungan Bluetooth A2DP;
·
Kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat
disesuaikan dengan sistem.
c.
Android versi 1.6 (Donut)
Donut
(versi 1.6) based on Linux Kernel 2.6.29 dirilis pada 15 September 2009 dengan beberapa
pembaharuan yaitu:
·
menampilkan proses pencarian yang lebih
baik dibanding sebelumnya;
·
penggunaan baterai indikator dan kontrol
applet VPN.
Fitur lainnya adalah :
·
Galeri yang memungkinkan pengguna untuk
memilih foto yang akan dihapus.
·
Kamera, camcorder dan galeri yang
dintegrasikan.
·
CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine;
·
Kemampuan dial kontak;
·
Teknologi text to change speech;
·
Pengaturan resolusi VWGA.
d.
Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Pada
26 Oktober 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1
(Eclair) based on Linux Kernel
2.6.29, perubahan yang dilakukan adalah :
·
Pengoptimalan Hardware.
·
Peningkatan Google Maps 3.1.2.
·
Perubahan UI dengan browser baru dan
dukungan HTML5.
·
Daftar kontak yang baru.
·
Dukungan flash untuk kamera 3,2 MP.
·
Digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.
e. Android
versi 2.2 (Froyo)
Android
2.2
atau yang biasa dikenal dengan Froyo,
memang merupakan versi terbaru
dari sistem operasi Android yang telah dirilis Google. Hadir untuk melengkapi versi
terdahulu, membuat sistem terbaru ini dipersenjatai
lengkap dengan fitur terkini. Meski secara resmi telah dirilis oleh Google,
namun tidak semua ponsel Android bisa menggunakan Froyo. Pengguna masih harus
menunggu notifikasi resmi yang dikeluarkan masing-masing vendor ponsel. Sebagai
contoh, detikINET menggunakan HTC Desire untuk mencicipi Froyo.
Berikut adalah peningkatan performa dari android 2.2 Froyo.
·
Peningkatan performa meningkat hingga
dua kali lipat dari sistem sebelumnya (Eclair). Tes tersebut termasuk pengujian
kinerja prosesor dalam mengolah multimedia, hingga
·
Kemampuan grafis untuk menangani konten
3 dimensi.
·
Free memory yang ada juga lebih besar
dari sebelumnya. Jika biasanya pengguna hanya mendapatkan sekitar 100MB, kini
bisa menggunakan sekitar 250MB dari total 512MB memori yang ada. Otomatis hal
tersebut makin meningkatkkan performa meski pengguna menjalankan beragam
aplikasi sekaligus.
·
Perubahan lain yang diboyong htc melalui
sistem operasi froyo untuk desire adalah bisa meletakkan aplikasi di sd card berbeda dengan sitem operasi terdahulu
yang hanya bisa meletakkan semua aplikasi pada memory utama. Melalui froyo,
pengguna bisa meletakkan seluruh file installasi pada memory eksternal.
·
Merekam video
dengan kualitas HD Jika sebelumnya pengguna hanya bisa
merekam gambar bergerak pada resolusi maksimal 800 X 480 pixel, kini tidak
lagi. Berkat Froyo, resolusi pengambilan video bisa ditingkatkan hingga 1280 X
720 pixel. Setara dengan kualitas half High Definition.
·
Setelah upgrade ke Froyo, pengguna akan
menjumpai icon baru pada deretan aplikasi yang ada yakni, Wi-Fi Hotspot.
Seperti namanya, aplikasi ini memungkinkan ponsel pengguna dijadikan access
point.
·
Selain itu masih ada lagi aplikasi
tambahan seperti Flashlight, App Sharing, dan Navigasi. Khusus untuk navigasi
peta, hanya tersedia dalam versi beta dan belum bisa digunakan di beberapa
lokasi.
Untuk bergerak cepat
dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan
mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan).
Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih.
Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi
terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset
Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi
mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam
sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem
operasi Android dalam situs internet juga dianggap penting untuk menciptakan
aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.
1.2
Android Untuk Komunitas Open Source
Android memiliki berbagai
keunggulan sebagai software yang memakai basis kode komputer yang bisa
didistribusikan secara terbuka (open
source) sehingga pengguna bisa membuat aplikasi baru di dalamnya. Android
memiliki aplikasi native Google yang
terintegrasi seperti pushmail Gmail, Google Maps, dan Google Calendar.
Para penggemar
open source kemudian membangun komunitas yang membangun dan berbagi Android
berbasis firmware dengan sejumlah penyesuaian
dan fitur-fitur tambahan, seperti FLAC lossless audio dan kemampuan untuk
menyimpan download aplikasi pada microSD card. Mereka sering memperbaharui paket-paket firmware dan menggabungkan elemen-elemen
fungsi Android yang belum resmi diluncurkan dalam suatu carrier-sanction firmware.
2.
Arsitektur
Android
Diagram berikut menunjukkan
komponen-komponen utama dari sistem operasi Android.
Google mengibaratkan Android
sebagai sebuah tumpukan software. Setiap lapisan dari tumpukan ini menghimpun
beberapa program yang mendukung fungsi-fungsi spesifik dari sistem operasi.
Berikut ini susunan dari lapisan – lapisan tersebut jika di lihat dari lapisan
dasar hingga lapisan teratas:
2.1 Linux Kernel
Tumpukan paling bawah pada
arsitektur Android ini adalah kernel. Google menggunakan kernel Linux untuk
membangun sistem Android, yang mencakup memory management, security setting,
power management, dan beberapa driver hardware.
Kernel berperan sebaagai abstraction layer antara hardware dan
keseluruhan software. Sebagai contoh, HTC GI dilengkapi dengan kamera. Kernel
Android terdapat driver kamera yang memungkinkan pengguna mengirimkan perintah
kepada hardware kamera.
2.2 Android Runtime
Lapisan setelah Kernel Linux adalah
Android Runtime. Android Runtime ini berisi Core Libraries dan Dalvik Virtual
Machine. Core Libraries mencakup serangkaian inti library Java, artinya Android
menyertakan satu set library-library dasar yang menyediakan sebagian besar
fungsi-fungsi yang ada pada library-library dasar bahasa pemrograman Java. Dalvik adalah Java Virtual Machine yang
member kekuatan pada sistem Android. Dalvik VM
ini di optimalkan untuk telepon seluler.
Setiap aplikasi yang berjalan pada
Android berjalan pada processnya sendiri, dengan instance dari Dalvik Virtual
Machine. Dalvik telah dibuat sehingga sebuah piranti yang memakainya dapat
menjalankan multi Virtual Machine dengan efisien. Dalvik VM dapat mengeksekusi
file dengan format Dalvik Executable (.dex) yang telah dioptimasi untuk
menggunakan minimal memory footprint. Virtual Machine ini register-based, dan
menjalankan class-class yang dicompile menggunakan compiler Java yang kemudian
ditransformasi menjadi format .dex menggunakan "dx" tool yang telah
disertakan.Dalvik Virtual Machine (VM) menggunakan kernel Linux untuk
menjalankan fungsi-fungsi seperti threading dan low-level memory management.
2.3 Libraries
Bertempat di level yang sama dengan
Android Runtime adalah Libraries.
Android menyertakan satu set library-library
dalam bahasa C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen yang ada pada sistem
Android. Kemampuan ini dapat diakses oleh programmer melewati Android
application framework. Sebagai contoh
Android mendukung pemutaran format audio, video, dan gambar.
Berikut ini beberapa core library
tersebut :
·
System
C library
Diturunkan
dari implementasi standard C system library (libc) milik BSD, dioptimasi untuk
piranti embedded berbasis Linux
·
Media
Libraries
Berdasarkan
PacketVideo's OpenCORE; library-library ini mendukun playback dan recording
dari berbadai format audio and video populer, meliputi MPEG4, H.264, MP3, AAC,
AMR, JPG, and PNG
·
Surface
Manager
Mengatur akses pada
display dan lapisan composites 2d and 3d graphic dari berbagai aplikasi
·
LibWebCore
Web browser engine modern
yang mensupport Android browser maupun embeddable web view
·
SGL
The underlying 2D
graphics engine
·
3D
libraries
Implementasi
berdasarkan OpenGL ES 1.0 APIs; library ini menggunakan hardware 3D acceleration
dan highly optimized 3D software
rasterizer
·
FreeType
Bitmap dan vector font rendering
·
SQLite
Relational
database engine yang powerful dan ringan tersedia untuk semua aplikasi
2.4 Application Framework
Lapisan
selanjutnya adalah application framework, yang mencakup program untuk mengatur
fungsi-fungsi dasar smartphone. Application
Framework merupakan serangkaian tool
dasar seperti alokasi resource smartphone,
aplikasi telepon, pergantian antar - proses atau program, dan pelacakan lokasi
fisik telepon. Para pengembang aplikasi memiliki aplikasi penuh kepada
tool-tool dasar tersebut, dan memanfaatkannya untuk menciptakan aplikasi yang
lebih kompleks.
Programmer mendapatkan akses penuh
untuk memanfaatkan API-API (Android
Protocol Interface) yang juga digunakan core
applications. Arsitektur aplikasi didesain untuk menyederhanakan pemakaian
kembali komponen-komponen, setiap aplikasi dapat menunjukkan kemampuannya dan
aplikasi lain dapat memakai kemampuan tersebut. Mekanisme yang sama
memungkinkan pengguna mengganti komponen-komponen yang dikehendaki. Di dalam
semua aplikasi terdapat servis dan sistem yang meliputi :
·
Satu set Views yang dapat digunakan
untuk membangun aplikasi meliputi lists, grids, text boxes, buttons, dan
embeddable web browser.
·
Content Providers yang memungkinkan
aplikasi untuk mengakses data dari aplikasi lain (misalnya Contacts), atau
untuk membagi data yang dimilikinya.
·
Resource Manager, menyediakan akses ke
non-code resources misalnya localized
strings, graphics, dan layout files .
·
Notification Manager yang memungkinkan
semua aplikasi untuk menampilkan custom alerts pada the status bar.
·
Activity Manager yang memanage life cycle of dari aplikasi dan
menyediakan common navigation backstack
.
2.5 Application
Di lapisan
teratas bertempat pada aplikasi itu sendiri. Di lapisan inilah anda menemukan
fungsi-fungsi dasar smartphone seperti menelepon dan mengirim pesan singkat,
menjalankan web browser, mengakses daftar kontak, dan lain-lain. Bagi rata-rata
pengguna, lapisan inilah yang paling sering mereka akses. Mereka mengakses
fungsi-fungsi dasar tersebut melalui user
interface.
Aplikasi Untuk Android
Untuk membangun
aplikasi Android, seorang programmer dituntut telah akrab dengan bahasa
pemrograman Java. Bila syarat pertama ini telah dipenuhi, langkah selanjutnya
adalah men-download software development kit (SDK) yang disediakan Android. SDK
ini membukakan jalan bagi programmer untuk mengakses application programming interface (API) Android.
SDK yang diinstall di PC ini
mencakup beberapa tool, termasuk aplikasi contoh dan emulator Android. Emulator
Android adalah program yang menduplikasi fungsi-fungsi smartphone yang berjalan
di atas platform Android. Emulator juga berfungsi sebagai ajang pengujian
aplikasi di PC,sebelum disematkan ke dalam smartphone Android.
Google menjabarkan aplikasi Android
ke dalam empat blok bangunan dasar (tidak semua aplikasi mempunyai keempatnya)
yaitu :
·
Activities
Yaitu ketika sebuah
aplikasi memunculkan screen di layar. Sebagai contoh, sebuah aplikasi GPS
mempunyai screen peta dasar, screen rencana perjalanan, dan screen rute di
atasnya. Ketiga penampakan screen ini disebut activities.
·
Intents
Yaitu mekanisme
perpindahan dari suatu activity ke activity lainnya. Sebagai contoh ketika
merencanakan perjalanan pada aplikasi GPS, intent akan menginterpretasi input dan
mengaktifkan screen rute di atas screen peta.
·
Services
Yaitu serupa dengan
service di PC dan server, program yang berjalan di belakang layar, tanpa
interferensi dari pengguna.
·
Content
Provider
Yaitu mekanisme yang
memungkinkan sebuah aplikasi berbagi informasi dengan aplikasi lainnya.
3.
Fitur
SDK Pada Android
Daya tarik
sebenarnya dari Android sebagai lingkungan pengembangan terletak pada API yang
telah disediakan.Sebagai platform aplikasi-netral, Android memberi Anda
kesempatan untuk membuat aplikasi yang adalah sebagai banyak bagian dari
telepon sebagai sesuatu yang disediakan di luar kotak. Daftar berikut ini
menyoroti beberapa Android fitur yang paling penting:
·
Tidak ada registrasi, distribusi, atau
biaya pengembangan.
·
Wi-Fi, akses hardware
·
GSM, EDGE, dan 3G untuk telepon atau mentransfer
data, memungkinkan Anda untuk membuat atau menerima panggilan atau pesan SMS,
atau untuk mengirim dan mengambil data melalui jaringan selular
·
Komprehensif API untuk layanan berbasis
lokasi seperti GPS
·
Multimedia control hardware DNS termasuk pemutaran dan merekam menggunakan
kamera dan mikropon.
·
API untuk hardware accelerometer dan
kompas
·
pesan lewat IPC
·
Bersama menyimpan data
·
Sebuah browser open source WebKit
terpadu
·
Dukungan penuh untuk aplikasi yang
mengintegrasikan kontrol Peta sebagai bagian dari antarmuka pengguna mereka
·
peer-to-peer (P2P) dukungan menggunakan
Google Talk
·
Optimalisasi
akselerasi hardware untuk grafis, termasuk jalur library
2D grafis dan dukungan untuk grafis 3D menggunakan OpenGL ES
·
Media perpustakaan untuk bermain dan
merekam berbagai audio / video atau format gambar diam
·
Sebuah kerangka aplikasi yang mendorong
penggunaan kembali komponen aplikasi dan penggantian aplikasi asli
4.
Kebutuhan
Minimal untuk Perangkat
Seperti
OS pada umumnya, Android memiliki beberapa kebutuhan minimal agar dapat
dijalankan dengan baik pada suatu device.
Berikut adalah kebutuhan minimal untuk menjalankan OS Android (http://www.netmite.com/)
Fitur
|
Kebutuhan Minimal
|
Keterangan
|
Chipset
|
ARM-Based
|
Pada
saat perilisan pertama, Android ditujukan bagi handset mobile yang merupakan
bagian dari platform seperti Dalvik VM graphic processing, yang pada saat ini
digunakan pada ARM architecture
|
Memory
|
128
MB RAM; 256 MB Flash External
|
Android
dapat dijalankan dengan konfigurasi lain dengan memory yang lebih rendah,
tetapi sangat tidak direkomendasikan
|
Storage
|
Mini
atau Micro SD
|
Tidak
diperlukan pada pemakaian dan penyimpanan data secara dasar.
|
Primary
Display
|
QVGA
TFT LCD or larger 16-bit color or better
|
Android
versi baru menggunakan touch-based HVGA resolution dengan touch-interface
tidak lebih kurang dari 2.8 inchi.
|
Navigation
Keys
|
5
arah tombol navigasi dengan 5 tombol aplikasi, beserta tombol power, kamera,
dan volume control
|
-
|
Camera
|
2MP
CMOS
|
Tidak
diperlukan untuk pemakaian secara dasar
|
USB
|
Standard
mini-B USB interface
|
Android
menggunakan USB untuk melakukan flashing pada device system images dan
debugging pada running device
|
Bluetooth
|
1.2
atau 2.0
|
Tidak
diperlukan untuk pemakaian secara mendasar
|
Berikut
ini merupakan contoh sebagian dari daftar handphone/smartphone yang memakai
Android sebagai OS nya (www.gsmarena.com)
:
Vendor
|
Tipe
|
Spesifikasi
|
HTC
|
HTC
Dream
|
Memory
: 192 MB RAM
Storage
: microSD
Display
: TFT, 320 x 480 pixels, 3.2 inches
USB
: miniUSB
Camera
: 3.15 MP
OS
: Android v1.0
|
Sony
Ericsson
|
Xperia
X10
|
Memory
: 384 MB RAM
Storage
: microSD, up to 32GB, 8GB card included
Display
: TFT, 480 x 854 pixels, 4.0 inches
USB
: v2.0 microUSB
Camera
: 8 MP
OS
: Android v1.6
|
LG
|
GW620
Eve
|
Memory
: 150 MB
Storage
: microSD
Display
: TFT, 320 x 480 pixels, 3.0 inches
USB
: v2.0 microUSB
Camera
: 5 MP
OS
: Android v1.5
|
Motorola
|
Droid
X
|
Memory
: 512 MB RAM
Storage
: microSD
Display
: TFT, 480 x 854 pixels, 4.1 inches
USB
: microUSB v2.0
Camera
: 8MP
OS
: Android v2.2
|
Motorola
|
Motorola
Backflip
|
Memory
: 256 MB RAM
Storage
: microSD
Display
: TFT, 320 x 480 pixels, 3.1 inches
USB
: microUSB v2.0
Camera
: 5 MP
OS
: Android v1.5
|
Samsung
|
I7500
|
Memory
: 128 MB RAM
Storage
: microSD
Display
: AMOLED, 320 x 480 pixels, 3.2 inches
USB
: microUSB v2.0
Camera
: 5 MP
OS
: Android v1.5
|
Samsung
|
I5700
|
Memory
: 128 MB
Storage
: 180 MB, microSD
Display
: TFT, 320 x 480 pixels, 3.2 inches
USB
: microUSB v2.0
Camera
: 3.15 MP
OS
: Android v1.5/v2.1
|
5.
Kelebihan
dan Kekurangan Android
Berdasarkan
pengembanganya, yang membedakan platform android dengan Platform lainnya dan
merupakan kelebihan Android adalah :
1. Open
Source
Android menyediakan
akses ke fungsi dasar perangkat mobile menggunakan standard panggilan ke API.
2. Konektifitas
Tanpa Batasan
Dapat menggabungkan
informasi dari Internet ke dalam telepon, seperti informasi kontak, atau data
pada lokasi geografis untuk mendapatkan kesempatan baru.
3. Sederhana
Dalam SDK yang
diterapkan oleh Android memiliki semua yang di butuhkan untuk membuat dan
menjalankan aplikasi Android, termasuk simulator instrumen, dan alat debugging.
4. Object
Oriented
Android mengunakan
bahasa pemrograman yang berorientasi objek yang membuat program dapat dibuat
secara modular dan dapat dipergunakan kembali. Pemrograman berorientasi objek
memodelkan dunia nyata kedalam objek dan melakukan interaksi antar objek-objek
tersebut.
5. Stabilitas
Android lebih stabil, dengan banyak aplikasi
terinstall di dalamnya.
6.
Tidak perlu bayar untuk download
aplikasi.
7.
Didukung penuh google. Jadi kita dapat
menikmati semua layanan google seperti gmail, youtube, dan fasilitas google
lainnya.
8.
Stabil dan tidak mudah error.
9.
Aman dari virus karena berbasis linux
(kernel 2.6).
10. Aplikasi
game 3 D nya sangat stabil dan mantap.
11. Konektivitas
lengkap. Bluetooth, wifi, GPS.
12. Layar
sentuh bagus pakai tangan tidak bisa pakai stylus.
Kekurangan:
1.
Karena masih baru, maka belum banyak
aplikasi yg tersedia untuk android, tidak seperti iPhone atau WinOS yg bejibun
aplikasinya.
2.
Bagi orang yg belum pernah memakainya
mungkin akan sedikit membingungkan.
3.
Masih sedikit yg memakai OS ini
4.
Kurang nyaman untuk telepon.
5.
Tidak ada Microsoft office.
6.
Harus terkoneksi ke internet.
Berikut ini fitur-fitur yang
dimiliki oleh Android :
1.
Application
framework yang komponen-komponennya dapat diganti dan diubah ulang.
2. Dalvik
virtual machine untuk mengoptimalkan mobile device.
3. Integrated browser based on the open source
WebKit engine.
4. Optimized graphics support a custom 2D
graphics library; 3D graphics based on the OpenGL ES 1.0 specification
(hardware acceleration optional).
5. SQLite sebagai penyimpanan struktur data.
6. Dukungan
media
secara umum mendukung format audio, video dan gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC,
AMR, JPG, PNG, GIF).
7. GSM Telephony (hardware dependent).
8. Media koneksi melalui bluetooth, EDGE, 3G
dan WiFi.
9. Camera, GPS, compass, and accelerometer.
10. Lingkungan development yang mencakup perangkat
emulator, tools untuk debug, memory dan performance profiling serta plugin
untuk Eclipse IDE.
6.
Arah
Pengembangan Android
Membicarakan
perkembangan Android di masa depan, merupakan sebuah wacana yang menarik untuk
dibicarakan pada saat ini. Sangat banyak keunggulan Android, salah satunya
adalah Android memiliki User Interface
(UI) yang sangatlah menarik, dengan adanya dukungan
penggunaan touchscreen dan mendeteksi gerakan,
pendeteksi getar, serta didukung dengan animasi pada Android, maka bisa kita
pastikan bahwa akan semakin banyak konsumen untuk tertarik dan berpindah hati
kepada Android. Android, dengan umurnya yang masih bisa dibilang baru, sudah
dapat menarik banyak vendor untuk menggunakan OS Android sebagai sistem operasi
produk-produk yang mereka kembangkan, dan dalam waktu yang dekat akan makin
banyak vendor-vendor yang menggunakan Android sebagai OS mereka, hal ini dapat
dilihat dari makin banyaknya vendor yang sebelumnya tidak menggunakan android,
tetapi mereka sudah mencanangkan untuk menggunakan android pada produk-produk
mereka yang akan rilis di masa datang.
Dengan
kompatibilitas pemrograman Android yang mendukung penuh java, maka memberikan
kebebasan sepenuhnya pada para pengembang
untuk memanfaatkan dan menggunakan kemampuan dari Android untuk membuat
atau mengembangkan aplikasi-aplikasi
baru.
Salah
satu bahasa pemrograman yang didukung oleh
Android, yaitu JAVA, merupakan salah satu dari bahasa pemrograman yang sedang
naik daun dikalangan programmer karena sangat mudah untuk dipelajari dan diterapkan. Dengan support
dari JAVA, maka akan membuat semakin banyak programmer yang tertarik untuk
mengembangkan Android, dan itu berarti juga pasar akan semakin dipenuhi dengan
produk-produk Android.
Maka
dari itu, dapat kita simpulkan bahwa di masa depan nanti, Android akan meraih
sukses besar di pasaran, serta dapat berdiri sejajar dengan nama-nama besar
seperti Apple iPhone
dan Windows Mobile. Dengan keunggulan terbesar Android dibandingkan dengan
kedua saingan besarnya tadi, yaitu Android merupakan OS open source, yang
berarti gratis dan tak berbayar, namun memiliki fitur yang hampir sama dengan
dua saingan besarnya, membuat Android semakin diminati oleh masyarakat dan akan
menggebrak dunia dalam waktu dekat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar